Saturday 13 December 2014

MADRASAH KUFAH

 Madzhab Kufah
 Madzhab Kufah adalah madzhab nahwu yang dirintis oleh Abu Ja’far al-Ruasiy. Ia menuntut ilmu di Bashrah kepada ulama-ulama Bashrah. Ia belajar kepada Abu Amr bin al-Ala dan Isa bin Umar al-Tsaqafiy. Namun ia selama di sana tidak pernah mendekati/berkenalan dengan murid-murid keduan imam tersebut pun menegurnya. Ia tinggal di Bashrah dalam keadaan tidak terkenal. Ia merupakan ulama Kufah yang pertama menyusun kitab tentang (ketata)bahasa Arab-an,yaitu kitab al-Faishal. Kitab ini pernah diperlihatkan kepada para ahli nahwu Bashrah. Namun mereka tidak pernah meliriknya. Dan ia pun tidak pernah memperlihatkannya lagi, setelah mendengar komentar (miring) dari mereka. Ia menduga Khalil meminta kitab tersebut, lalu ia memperlihatkan kitab itu padanya. Setelah itu Khalil berkomentar: “Semua isi kitab Sibawaih, itulah yang diungkapkan oleh orang Kufah”. Maksud Khalil adalah al-Ruasiy ini. Sekelompok ulama Bashrah menganggap bahwa orang Kufah yang disebut-sebut al-Akhfash di akhir pembahasannya, yang kemudian menjadi rujukannya ialah al-Ruasiy. Dilihat dari karya-karyanya, seperti Kitab al-Tashghir, al-Afrad wa al-Jam’, al-Waqf wa al-Ibtida, dan Ma’aniy al-Qur’an, ia dinggap sebagai salah seorang ulama Kufah yang ahli qiraat.

 Sekembalinya ke  Kufah,  ia  menemui  pamannya Mu’adz bin Muslim al-Hira, seorang ulama yang dijadikan rujukan dalam bidang bahasa Arab. Ia kemudian memfokuskan pada kajian sharaf serta permasalahan-permasalahannya secara khusus. Selanjutnya berdatanganlah orang-orang Kufah yang belajar padanya/mencatat pemikirannya untuk dikoreksi olehnya. Sehingga konon katanya, mereka lebih unggul dari ulama Bashrah dalam bidang itu. Dari sana, sebagian ulama menganggap al-Ruasiy sebagai peletak pertama ilmu sharaf. Karena dari tangannyalah, muncul dua muridnya yang terkenal yaitu al-Kisaiy dan al-Farra.

 Namun Syauqiy Dhaif berpendapat bahwa perintis madzhab Kufah adalah al-Kisaiy dan muridnya al-Farra. Karena mereka berdualah yang telah merumuskan podasi ilmu nahwu. Sehingga ilmu nahwu yang berkembang di Kufah berbeda dengan yang Bashrah. Lebih lanjut, tegas Syauqiy, namanya tidak pernah disebut-sebut dalam kitab-kitab ulama nahwu setelahnya yang pernah sejaman dengannya. Dan Syauqiy mengutip Abu Hatim yang pernah menyatakan:”Di Kufah ada seorang ulama nahwu yang bernama Abu Ja’far al-Ruasiy. Ilmunya kurang, dan ia bukan apa-apa.”

 Al-Kisaiy adalah seorang ulama non-Arab (a’jamiy). Ia merupakan salah seorang ahli qiraat sab’ah dan imam ahli Kufah dalam bidang bahasa Arab. Ia belajar kepada Yunus, salah seorang ulama Bashra dan Khalil. Ia juga berkunjung ke pedalaman-pedalaman Najd, Hijaz dan Tihamah. Ia mencatat bahasa Arab dari orang badwi di sana. Ia menghabiskan 15 botol kecil tinta untuk mencatat apa yang ia tangkap, selain apa yang ia dengar. Sekembalinya ia ke Bashrah, ia mendapatkan Khalil telah meninggal. Di sana ia hanya mendapatkan Yunus. Maka terjadilah diskusi antara keduanya. Yunus akhirnya mengakui keilmuan al-Kisaiy dan menempatkannya sejajar dengan dirinya. Ia menggantikan posisi dirinya.
 Selanjutnya al-Kisaiy pindah ke Bagdad. Di sana ia tinggal di istana al-Rasyid sambil mengajar kedua putera mahkota, yaitu al-Amin dan al-Ma’mun. ia pula di sana mendapat kedudukan terhormat dan harta benda. Ia dipekerjakan  oleh al-Rasyid untuk membantu mengajari kedua putera mahkota. Pada waktu al-Rasyid pergi ke Ray, beliau ditemani oleh al-Kisaiy dan Muhammad bin al-Hasan al-Syaibaniy. Maka ketika keduanya meninggal dunia, al-Rasyid berkata:”Aku menguburkan fiqih dan nahwu dalam satu hari.”
 Adapun al-Farra, ia telah belajar di Bashrah kepada Yunus bin Hubaib, lalu kepada al-Ruasiy. Dan setelah itu ia terus belajar kepada al-Kisaiy di Bagdad. Orang yang menyuruhnya berangkat ke Bagdad ialah gurunya sendiri al-Ruasiy.
 Sekarang, marilah kita dengarkan perkataan al-Farra ketika pertama kalinya menginjakan kaki di Bagdad.
 Al-Ruasiy pernah berkata kepadaku:”Al-Kisaiy datang ke Bagdad dalam usia lebih muda darimu.”  Kemudian aku datang ke sana dan menemui al-Kisaiy. Aku bertanya kepadanya tentang masalah-masalah yang dibahas al-Kisaiy. Ia menjawab dengan jawaban yang berbeda sama sekali dengan apa yang aku perleh dari al-Ruasiy. Aku melirik para ulama Kufah yang ketika itu ada bersamaku. Ia balik bertanya:”Mengapa engkau mengingkari apa yang aku katakan? Bukankah engkau ini ulama Kufah? Aku jawab:”Ya.” Lalu ia melanjutkan perkataannya:”Al-Ruasiy berkata begini…begitu…Semuanya tidak benar. Tapi aku mendengar orang-orang berkata begini-begini. Sehingga ia sampailah pada bahasan-bahasanku. Aku sangat tertarik uraiannya dan aku pun kemudian belajar padanya.
 Ada hal yang unik pada Farra ini, para ulama Bashrah dan Kufah ternyata sangat menjunjung tinggi bacaannya yang ia pelajari dari Hubaib al-Bashriy, yang menjadi guru Sibawaih, dengan sanjungan yang luar biasa. Ulama-ulama Kufah mengira ia banyak mengambil ilmu dari Hubaib, sedang ulama Bashrah menampik hal demikian. Di atas itu semua, ternyata al-Farra adalah orang yang sangat fanatik kepada Sibawaih dan kitabnya. Ia adalah salah seorang ulama yang telah mengarang kita ma’ani al-Qur’an yang belum pernah dikarang oleh ulama lain.
 Kufah masuk ke daerah Irak dan lebih memungkinkan terjadinya percampuran dengan kaum non-Arab (‘Ajam). Di mana bahasa kaum Badwinya tidak semurni badwi Bashrah. Kebanyakan dari mereka dalah orang-orang Yaman. Jarang sekali datang dari kabilah lain. Sedangkan Yaman, bahasa mereka tidak bisa dijadikan hujjah karena telah tercampuri bahasa Persia dan Ahbasy. Kemudian antara Kufah dan jazirah Arab, terbentang gurun pasir yang sangat luas kondisi itu tidak memungkinkan para ulamanya mereka melakukan rihlah ilmiah ke sana, sebagaimana ulama-ulama Bashrah. Sedang al-Kisaiy tidak pernah melakukan perjalanan itu, kecuali atas hasil berguru pada Khalil. Oleh Khalil ia diberi petunjuk untuk melakukan perjalanan.
 Abu Amr bin Abi al-Ala, seorang ulama Bashrah periode pertama telah melakukan perjalanan selama empat puluh tahun. Sedangkan al-Kisaiy hanya tinggal empat puluh hari di perkampungan orang badwi tersebut. Dengan demikian, para ulama Basrah dakam periwayatan bahasa (sima) dari orang Arab badwi, lebih kuat sanad-sanadnya walau tidak banyak. Sedang ulama Kufah sangatlah lemah, kendati lebih banyak meriwayatkan. Begitulah Khatib al-bagdadiy  memberikan gambaran perbedaan antara kedua madzhab tersebut.
 Para ulama Kufah sangat berbeda dengan ulama basrah. Mereka kurang begitu ahli dalam mengunakan manthiq. Sehingga mereka banyak membuat kesalahan dalam membuat kaidah-kaidah nahwu. Mereka sering menjadikan kalimat-kalimat yang syadz dan jarang sebagai kaidah. Hal ini akan menyulitkan pada pembelajaran nahwu, karena terlalu banyak kaidah yang harus dipakai.
 Ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa perbeadaan antara madzhab Basrah dan Kufah adalah, jika basrah lebih cenderung ke kias (manthiq) sedang madzhab Kufah lebih cenderung ke sima (periwayatan). Memang hal itu bisa dibenarkan, namun itu terlalu menyederhanakan masalah. Dan yang penulis pegang adalah seperti yang telah diuraikan di atas.




MADRASAH KUFFAH

Tuesday 9 December 2014

MADRASAH ANDALUS

Pada awalnya, Madrasah Andalus tidak wujud secara sendiri dan tidak bebas. Ini kerana mereka banyak terpengaruh dengan ulama-ulama terutama drpd Timur iaitu Sibawaih dan anak-anak muridnya. Berikut adalah tahap-tahap awal sebelum madrasah ini berdiri dengan sendirinya:

1. Tahap Kebergantungan Kepada Ulama Timur

Tahap ini bermula dari zaman Kerajaan ’Umayyah yang berasingan hingga kepada zaman raja-raja dan puak-puak iaitu kurun ke-3, ke-4 dan ke-5 Hijriah dan memakan masa lebih kurang tiga kurun lamanya.  Tahap ini juga dikenali sebagai permulaan ilmu nahu masuk ke Negara Andalus di bawah kelolaan JËdiy bin ‘UthmÉn (m. 198H) hingga masa Ibn SÊdah (m. 448H). Penduduk Andalus sangat mengharapkan kepada ulama dari Timur iaitu Basrah, Kufah dan Baghdad untuk mengajar disiplin nahu serta disiplin-disiplin bahasa yang lain.

Antara kemajuan yang dicapai pada tahap ini menyerupai peringkat kedua perkembangan ilmu nahu di Basrah dan Kufah iaitu peringkat percambahan dan kesuburan. Hal ini kerana, nama-nama besar yang disebut di atas tidak mendapat bekalan ilmu nahu yang secukupnya kerana jarak perjalanan untuk ke Timur (Basrah, Kufah dan Baghdad) begitu jauh. Tambahan pula, masyarakat cendekiawan tidak memfokuskan kepada ilmu tatabahasa dan linguistik Arab. Mereka hanya menumpukan kepada ilmu fiqah, usuluddin, qira’at dan syair sahaja. Kebanyakan ulama tahap ini mengembara ke Timur untuk menuntut ilmu secara umum dan segelintir sahaja yang mengutamakan kepada ilmu nahu secara khusus. Antara cendekiawan yang begitu berminat kepada ilmu tatabahasa ialah MuÍammad bin MusÉ al-’AfshÊn yang menjelajah ke Mesir untuk belajar dengan ’AbË Ja`far al-DÊnËriy serta
mengambil kitab SÊbawayh daripadanya, kemudian membawa balik ke Cordova untuk diajarkan kepada pelajar-pelajarnya. Begitu juga dengan MuÍammad bin YahyÉ alRabÉÍiy yang bertemu dengan ’AbË Ja‘far bin al-NaÍÍÉs di Mesir dan mengambil kitab SÊbawayh juga untuk diajarkan kepada anak-anak muridnya serta dihuraikan perkara-perkara susah di dalamnya. 

2. Tahap Kebergantungan Kepada Karya Timur

Tahap ini berlangsung lebih dari satu abad iaitu pada kurun ke-6 Hijriah dan merangkumi Zaman Perikatan Afrika (493 – 541H) dan sebahagian pertama Zaman Kesatuan Afrika (541 – 668H). Tahap ini dikenali juga dengan Madrasah al-’A‘lam al-Shantamiriy dan pelajar-pelajarnya seperti Ibn al-ÙarÉwah dan lain-lain.

Kemajuan yang dicapai dalam tahap ini menyerupai peringkat ketiga perkembangan ilmu nahu di Basrah dan Kufah yang dikenali sebagai peringkat kematangan dan kesempurnaan. Ilmu nahu berkembang dengan pesat di Andalus sehingga mendahului perkembangannya berbanding dengan Timur. Begitu juga dengan para ulama yang begitu berminat terhadap ilmu nahu dengan menumpukan sepenuh perhatian, ikhlas dan sentiasa mengabdikan diri untuk ilmu tersebut sehingga
mengatasi galakan serta dorongan yang dihulurkan oleh raja-raja serta pemerintah daripada Kerajaan Perikatan dan Kesatuan Afrika. 

3. Tahap Kebebasan dalam Penulisan

Tahap ini berlangsung selama lebih kurang satu abad sahaja iaitu pada kurun ke-7 Hijriah, pada masa pemerintahan Kesatuan Afrika dan berakhir pada tahun 668 Hijriah apabila pemerintah Islam keluar dari bumi Andalus. Zaman ini dikenali juga dengan Madrasah ’AbÊ ‘Aliy al-ShalawbÊniy dan pelajar-pelajarnya. 

Zaman sebelum ini telah menjadikan tahap ketiga sebagai masa keemasan bagi perkembangan ilmu nahu di Andalus. Generasi ulama lepas telah mempersiapsediakan segala kelengkapan dan persiapan hingga membolehkan Madrasah ’AbÊ ‘Aliy al-ShalawbÊniy dan pelajar-pelajarnya mengorak langkah ke hadapan dengan penuh bergaya dan sentiasa disebut dalam lipatan sejarah. Akhirnya, Madrasah tersebut diihat mampu berdikari dengan sendiri dan membentuk aliran khusus dalam ilmu
nahu. Pemilihan terhadap aliran-aliran terdahulu dan penyaringan yang dilakukan oleh madrasah ini telah menyumbang ke arah pembentukan satu aliran nahu yang tersendiri dan berjaya menaikkan nama Andalus sebaris dengan aliran-aliran masyhur yang lain. Suasana yang berlaku dalam aliran baru ini samalah dengan keadaan peringkat keempat pembentukan ilmu nahu yang berlaku di Baghdad yang dikenali sebagai peringkat pemilihan dan penyebarluasan.

Ulama pada tahap ini sibuk dengan menghuraikan dan mengulas kitab-kitab terutama yang dihasilkan oleh ulama mereka sendiri dan sedikit sahaja bergantung kepada manuskrip dari Timur. Hal ini menyebabkan mereka mempunyai aliran dan pendapat yang tersendiri. Fenomena tersebut dapat dilihat menerusi ’AbË ‘Aliy alShalawbÊniy sebagai seorang imam bahasa Arab yang mengarang manuskrip dalam ilmu nahu yang dikenali sebagai al-TawÏi’ah. Begitu juga dengan Ibn HishÉm alKhaÌrÉwiy yang menghasilkan manuskrip dalam ilmu saraf yang diberi nama FaÎl alMaqÉl fÊ ’Abniyah al-’Af‘Él. Seterusnya, diikuti oleh Ibn ‘UÎfËr yang menulis kitab dalam ilmu nahu dan tasrif. Dalam ilmu nahu, beliau menulis kitab al-Muqrib yang mengatasi kitab dari Timur dari segi keindahan bahasa, balaghah pengucapan, ringkas dan menyeluruh pada tajuknya. Dalam ilmu tasrif, beliau mengarang kitab al-Mumti`merupakan kitab yang besar dan luas dalam ilmunya.

Walaupun ulama zaman ini sibuk menghasilkan karya-karya baharu, namun mereka tidak meninggalkan sama sekali kitab-kitab dari Timur. Mereka seperti ulama terdahulu, tetap memandang tinggi kepada kitab-kitab berkenaan dengan cara menghurai, mengulas dan menganalisa. Sebagai contoh kitab al-‘ÔÌÉÍ bagi ‘Aliy alFÉrisiy dihurai oleh begitu ramai ulama seperti Ibn HishÉm al-KhaÌrÉwiy, Ibn al-×Éj, Ibn ’AbÊ al-RabÊ‘ dan Ibn al-ÖÉ’i‘.


Sunday 7 December 2014

KELAHIRAN ILMU NAHU DI BASRAH

Faktor yang menjadikan Basrah Tempat Lahirnya ilmu Nahu.

1- Faktor Geografi

  • Basrah terletak di tengah padang Sahra' sebelah Selatan Laut, Sebelah Barat lembah Najd
2- Pasar penambatan unta
  • Kedudukannya seperti pasar "ukadh" di Arab pada zama Jahiliyah
  • Di pasar ini ahli-ahli sejarah bahasa / penyair berkumpul untuk beradu kemampuan
  • Tempat ini menjadi rujukan kaedah nahu
3- Jenis masyarakat
  • Kebanyakan bangsa Arab yang fasih dalam bahasa arab (Qais & Tamin) adalah di Basrah.
  • mengunjungi kabilah di pedalaman yang belum tercemar bahasa
  • majoriti penduduk basrah Badwi
4- Kegigihan para pelajar
  • Pada waktu itu penduduk basrah sudah bercampur dengan Ajam


Sumber-sumber Kajian Aliran Basrah

1- al-Quran al-Karim
Terbahagi kepada 3 peringkat:
  • Peringkat pertama : Ayat-ayat al-Quran yang menepati dan sesuai dengan kaedah nahu tanpa takwil.
  • peringkat kedua: Ayat-ayat al-Quran yang menepati dan sesuai dengan kaedah nahu dengan takwil
  • peringkat ketiga: Ayat-ayat al-Quran yang tidak menepati kaedah tatabahasa sekalipun dengan takwil dan menganggap bacaan itu ganjil dan salah.
2- Puisi-Puisi Arab
  • Contoh : pasar al-Milbad
3- Bahasa kabilah-kabilah Arab
  • Para Ulama memiliki tradisi mengunjungi Kabilah yang tinggal di pedalaman beranggapan bahawa Bahasa Arab yang asli terdapat disana.
  • Bahasa Arab di pedalam belum tercemar
  • contoh: Tamin dan Qais

Tokoh-tokoh Nahu Aliran Basrah

1- Generasi pertama
  • Abdul Aswad Ad-Duali
  • Abdul Rahman bin Hurmuz
2- Generasi kedua
  • Yahya bin Ya'mur Al-Udwan Al-Laitsi
  • Maimun Al-Aqran
  • Anbasah Al-Fil
  • Nasr bin Ashim Al-Laitsi
3- Generasi ketiga
  • Abdullah bin Abu Ishak
  • Abu Umar bin Ula
  • Isa bin Amr Ats-Tsaqfi
4-Generasi Keempat
  • Al-Akhfa al-akbar
  • Al-khalil bin Ahmad
  • yunus bin Habib
5- Generasi Kelima
  • Sibawih
  • Uqaibah bin Hubairah al-asady
  • Nasyal bin Hurry
  • Al-Akhthal
  • Al-yazidy
6-Generasi keenam
  • Al-Akhfasy al-Aw sath
  • Qathrab
7- Generasi ketujuh
  • Al-Jurmy
  • Al-Tauzy
  • Al-Maziny
  • Abu Khatim as-sijistany
  • Ar-Riyasyy
8- Generasi kelapan
  • Al-Mubarrad

Friday 12 September 2014


.....السلام عليكم ورحمةالله وبركتة



هذه صوره عن كليه اليوم...............








Wednesday 18 June 2014

UPIN -IPIN CAKAP ARAB

Assalamualaikum..
haiii semuaaa..
jom layan cite upin-ipin..
heheheh...


post by: norazima bt mohd rodzi

Tuesday 17 June 2014

MENTERJEMAH UNSUR BUDAYA .

Menurut Kamus Dewan, BUDAYA boleh didifinisikan kepada 'keseluruhan cara hidup(merangkumi cara bertindak, berkelakuan dan berfikir) serta segala hasil kegiatan dan penciptaan yang berupa kebendaan atau kerohanian sesuatu masyarakat, tamadun, peradaban dan kemajuan(akal budi).

menurut Aziz ET.AL, unsur-unsur budaya boleh dibahagikan kepada beberapa unsur iaitu :

1.budaya ekologi
-bdaya jenis ini merupakan budaaya yang berbentuk habitat makhluk hidup. ini bermaksud, ilmu yang mengkaji tentang struktur alam dan fungsinya serta mengkaji manusia yang menjadi sebahagian daripada alam persekitaran semulajadi(Saberi Othman, 1986:1)

2. budaya sosial
unsur sosial ini berkait dengan adat resam dan kepercayaan masyarakat itu sendiri. setiap golongan samada golongan sumber mahupun golongan sasaran mempunyai budaya dan kepercayaan mereka tersendiri yang perlu penterjemah kaji dan kuasai agar tidak tersalah terjemah.

3. budaya ideologi
unsur ini pula membawa pentejemah kepada aspek keagamaan, kepercayaan, adat resam dan politik. biasanya, proses meenterjemah unsur ini agak rumit kerana ia berkait rapat dengan emosi dan pandangan seseorang di dalam teks yang perlu diambil kira dengan teliti.

4. budaya material
unsur ini berbentuk material yang memerlukan penterjemah menterjemah benda-benda yang mempunyai istilah-istilah nya yang tersendiri dari bahasa masing-masing.


sekian, terima kasih.
posted by syatirah.

Jenis-Jenis kamus ( Alat Bantu Menterjemah )

*** kawan-kawan jika kita ingin menterjemahkan sesuatu ayat yang belum 
kita ketahui tentu kita akan memerlukan alat bantu....
*** mesti semua orang dah tahukan salah satu alat bantu dalam menterjemah
 ialah Kamus...
*** apa itu kamus??
*** kamus ialah Sejenis buku rujukan yang menerangkan makna perkataan,
 berfungsi untuk membantu para pengguna mengenal perkataan baru,
 mempunyai panduan sebutan asal. 

antaranya :-
  • KAMUS EKA BAHASA
Kamus Eka Bahasa ialah kamus yang hanya menggunakan satu bahasa sahaja kata-kata
entri dan penjelasannya terdiri daripada bahasa yang sama.takrifan makna dibuat
berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh ayat. Penyusunan dibuat 
berasasklan pembuktian data korpus.
contoh kamus Eka Bahasa ialah seperti: Kamus DewanQamus al-wasit dll.

  • KAMUS DWI BAHASA
Kamus Dwi Bahasa ialah Kamus yang menggunakan dua bahasa kata masukan 
diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa lain. 
contohya:    Kamus Besar Arab-Melayu DewanKamus al-Marbawi 
kamus Indonesia- Arab Arab-Indonesia dll

  • KAMUS ANEKA BAHASA/MULTI BAHASA
Kamus jenis ini sekurang-kurangnya akan menggunakan tiga bahasa dalam menterjemah
contoh: kamus Melayu-Cina -Inggeris, Melayu-Arab-Inggeris dll.

itualah diantara jenis-jenis kamus yang boleh kita pakai dalam menterjemah...


contoh-contoh







by NURFARMIRA

Monday 16 June 2014

bagaimana cara menterjemah dengan betul ??

seperti perkara-perkara yang lain, proses menterjemah juga ada step-step nya yang tersendiri agar terjemahan yang dihasilkan dapat disampaikan kepada golongan sasaran dengan baik. Di sini saya ingin kongsikan dengan sahabat-sahabat sekalian tentang 8 pringkat yang harus diikuti semasa menterjemah.

1. Teks sumber
teks sumber adalah teks asal sebelum diterjemah. ia haruslah sesuai dengan kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan penterjemah. sekiranya teks sumber yang ingin diterjemahkan itu berada diluar kemampuan penterjemah, ia akan memudharatkan golongan sasaran dan penterjemahan tidak dapat dihasilkan dengan baik.

2. Analisis
analisis yang dijalankan terhadap teks sumber seperti membaca keseluruhan teks terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang teks sumber tersebut.

3. Pemindahan
Proses ini merupakan proses yang paling penting. pemindahan kata bermaksud proses mencari padanan bahasa sumber kepada bahasa sasaran. proses ini adakalanya sangat rumit dalam mencari padanannya kerana bukan semua perkataan mempunyai padanan yang sama dengan bahasa sasaran. proses mencari padanan yang sesuai ini mengambil masa yang agak lama.

4. Menstruktur semula
selepas pemindahat kata dilakukan, penterjemah haruslah menstruktur kembali ayat yang telah dipindahkan tersebut. struktur ayat yang digunakan haruslah ringkas dan mudah difahami dan disampaikan kepada golongan sasaran.

5. Memeriksa
selepas menstruktur ayat, penterjemah haruslah diperiksa. pemeriksaan boleh dilakukan sendiri atau menyuruh golongan pakar. ini merupakan satu tugas yang sukar kerana ia harus memeriksa setiap perkataan padanan terjemahan yang tepat.

6. Menyemak
proses ini bertujuan untuk memastikan tiada lagi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penterjemah. ini juga salah satu cara untuk menyesuaikan teks terjemahan dengan kehendak pembaca sasaran.

7. Menyunting
proses ini bukanlah sebahagian daripada proses penterjemahan sebenarnya, tetapi ia penting. ia bertujuan untuk membuang bahan yang tidak perlu dan mewujudkan keseragaman teks semiranya ia diterjemahkan oleh ramai orang.

8. teks sasaran
selepas semua disiapkan, teks tersebut boleh lah diedarkan kepada kelompok sasaran.

Sekian, selamat mencuba !
post by syatirah.

Sunday 15 June 2014

Assalamualaikum......
haiii semua,,,
pejam celik, pejam celik esok kami dah nak exam TAMA dah..
kejap je kan masa berlalu...
dan 
harini adalah hari last kot untuk pemarkahan blog..
heee,, tp x per lepas ni kami akan trus update blog ni untuk manfaat semua
haaaaaa..
sbgai persediaan utk exm esok..
jom study ckit TAMA....
ni haaaa nak citer ckit tentang terjemah frasa dan peribahasa...

nampak tak kt bawah ni,, hehe nota TAMA....
kawan2 yang ambil subjek ni mesti tengah gigih study nota ni kan,kan,kan,,,





berdasarkan nota ni 
Jenis frasa terbahagi kepada 6 bahagian...
1- tarkib wasfi
2- tarkib idafi
4-'Ataf wa Ma'tuf Alayh
5- Badal wa Mubdal minhu
6- Taukid 
7- Frasa Idiomatik/ al-tarkib al-istilahi

nak terangkan satu-satu k?
emmm ok, sye terangkan ckit je yer...


1- Tarkib Wasfi
tarki wasfi ni pom ad bahagiannya jugak
tngok contoh ni
البيت الكبير
terjemahannya; rumah yang besar
yang ni adalah 'sifah wa Mausuf'
maksudnya kita boleh tambah perkataan 'yang' masa terjemah 
ataupun nak buang je pom bleh

ok 
tengok contoh ke-dua plak
عدل كامل شامل
terjemahannya: keadilan yang sempurna lagi menyeluruh
kalau yang ni ada dua sifat عدل dan شامل 
jadi perkataan 'dan' atau 'lagi' boleh ditambah untuk memantapkan lagi
terjemahan kita.

contoh yang ke3
نظام احلاقي نظيف
terjemahannya: sistem etika yang bersih
contoh ni tak perlu tambah perkataan 'dan' @ 'lagi'
sebab ape??
sebab kata benda dan kata sifat yg pertama tidak mempunyai hubungan sebagai benda
dan hal yand disifati.


2- Tarkib Idafi (مضاف ومضاف إليه)

وعي المسلمين
terjemahannya: kesedaran umat islam
- terjemahan macam ni tak perlu tambahan perkataan lain
cukup sekadar terjemah kepd bahasa melayu mengikut susun kata asal.
 senangkan yang ni,,,,

3- 'Ataf dan Ma'tuf 'Alayh
نقل الخبرمحمد و علي
terjemahannya: Muhammad dan Ali meyampaikan berita itu
- frasa ni pom tak sukar sebagai golongan 2 kata secara sejajar
dihubungkan oleh kata hubung seperti dan, atau,tetapi, kemudian ...
tp 
kalau kata hubung yg digunakan lebih daripada satu
maka dalam proses terjemahan perkataan yg terakhir sahaja perlu diterjemahkan 
dan perkataan sebelumnya boleh dipadamkan...


4- Badal Wa Mub'dal Minhu (sebahagian)
طبع الكتاب جزؤه الاول
terjemahannya: jilid pertama buku itu telah dicetak


5- Taukid
- kata yang digunakan untuk menguatkan sesuatu supaya orang yang berbicara yakin dengan
apa yang ingin disampaikan.
perkataan seperti: جميع, كل, عين, نفس
contohnya:
ألقي عميد كلية الأداب نفسه مقالته
terjemahannya: Dekan Fakulti Sastera Sendiri menyampaikan ucapan

6- Frasa idiomatik
contoh:
رغب عن -tidak suka, tidak gemardan benci
رغب في-gemar, suka
- frasa ni tak bleh terjemah katawi
kerana kalu diterjemahkan secara katawi akan menjadi janggal dan tak boleh diterima....

hope semua ni msuk dlam exm esokk,,
hehe,, doa2kan ea masuk...
sekian,,,,,



post by NORAZIMA BT MOHD RODZI



Saturday 14 June 2014

Assalamualaikum

saya kongsikan sedikit pepatah arab pada petang ini :





ﻣَﻦْ ﺳَﺎﺭَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺪَّﺭْﺏِ ﻭَﺻَﻞَ-

 Siapa berjalan di atas landasan maka akan sampai.

 ﻣَﻦْ ﺟَﺪَّ ﻭَﺟَﺪَ-2 

Siapa bersungguh-sungguh dia akan mendapat apa yang diingini.

 ﻣَﻦْ ﺻَﺒَﺮَ ﻇَﻔِﺮَ - 3 

Siapa yang sabar dia beruntung.

 ﻣَﻦْ ﻗَﻞَّ ﺻِﺪْﻗُﻪُ ﻗَﻞَّ ﺻَﺪِﻳْﻘُﻪُ - 4 

 Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.

 ﺟَﺎﻟِﺲْ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟﻮَﻓَﺎﺀِ - 5 

Gaulilah orang yang mempunyai kejujuran dan tepat janji.

 ﻣَﻮَﺩَّﺓُ ﺍﻟﺼَّﺪِﻳْﻖِ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻭَﻗْﺖَ ﺍﻟﻀِّﻴْﻖِ - 6 

Cinta pada teman itu, dapat dilihat pada waktu kesempitan.

 ﻭَﻣَﺎﺍﻟﻠَّﺬَّﺓُ ﺇِﻻَّ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺘَّﻌَﺐِ - 7 

Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.

 ﺍﻟﺼَّﺒْﺮُ ﻳُﻌِﻴْﻦُ ﻋَﻠﻰَ ﻛُﻞِّ ﻋَﻤَﻞٍ - 8 

Kesabaran itu menolong setiap pekerjaan.

 ﺟَﺮِّﺏْ ﻭَﻻَﺣِﻆْ ﺗَﻜُﻦْ ﻋَﺎﺭِﻓًﺎ - 9 

Cuba dan perhatikanlah, nescaya kamu akan menjadi orang berilmu.

 ﺍُﻃْﻠُﺐِ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻬْﺪِ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻠَّﺤْﺪِ -  10 

Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahad.

 ﺑَﻴْﻀَﺔُ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺩَﺟَﺎﺟَﺔِ ﺍﻟﻐَﺪِ - 11 

Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.

 ﺍﻟﻮَﻗْﺖُ ﺃَﺛْﻤَﻦُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬَّﻫَﺐِ - 12 

Waktu itu lebih tajam daripada emas.

 ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ﺍﻟﺴَّﻠِﻴْﻢُ ﻓﻲِ ﺍﻟﺠِﺴِْﻢ ﺍﻟﺴَّﻠِﻴْﻢِ - 13 

Akal yang sihat itu ada pada badan yang sihat.

 ﺧَﻴْﺮُ ﺟَﻠِﻴْﺲٍ ﻓﻲِ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﻛِﺘَﺎﺏٌ - 14 

 Sebaik-baik teman di setiap waktu adalah buku.

 ﻣَﻦْ ﻳَﺰْﺭَﻉْ ﻳَﺤْﺼُﺪْ - 15 

Siapa menanam, dia akan menuai




BY NURFARMIRA

Thursday 12 June 2014

mudahnya bercakap dalam bahasa arab.

Selamat sejahtera      السلام عليكم 
 وَعَلَيْكُمْ السَّلَاْمُ    Selamat sejahtera       
مَا اِسْمُكَ؟     ?Siapa nama kamu
اِسْمِيْ زَيْدٌ وَمَاْ اِسْمُكَ؟   Nama saya Zaid, siapa nama kamu?
اِسْمِيْ مُحَمَّدُ      Nama saya Muhammad
كَيْفَ حَالُكَ
Bagaimana keadaan awak?
أَهْلًا   Hai
أَهْلًا بِكَ   Hai   
 وَكَيْفَ حَالُكَ يَا زَيْدُ؟ ?    Bagaimana keadaan kamu wahai zaid 
 أَنَا بِخَيْرٍ, الحَمْدُلله وَكَيْفَ حَالُكَ أَنْتَ؟  Baik,Alhamdulillah dan kamu pula sihat?                                                                                                 
أَنَا بِخَيْرٍ أَيْضًا   Saya juga sihat 



أَيْنَ تَسْكُنُ؟

Dimana awak tinggal?

صَبَاْحُ الْخَيْرِ       Selamat pagi
صَبَاْحُ النُّوْرِ Selamat pagi
أَيْنَ تَسْكُنُ يَا زَيْدُ؟ Dimana kamu tinggal wahai zaid?          
أَسْكُنُ فِي بَاغِي وَأَنْتَ يَا مُحَمَّدُ؟  Saya tinggal di Bangi dan kamu pula muhammad?
أَسْكُنُ فِي فُتْرَاجَايَا.    Saya pula tinggal di Putrajaya.                                                                      
مَسَاْءُ الْخَيْرِ
Selamat petang
مَسَاْءُ الْخَيْرِ يَاْ مُحَمَّدُ Selamat petang wahai Muhammad  
مَسَاْءُ اَلنُّورِ يَا زَيْدُ Selamat petang zaid
كَيْفَ أَمْسَيْتَ؟ Bagaimana keadaan(petang) awak?
أَمْسَيْتُ عَلَىْ أَحْسَن وأَنْتَ؟saya baik sahaja dan awak?
الْحَمْدُلله ،وأنَا كَذَاْلِك شُكْرًا   Segala puji bagi Allah, saya pun begit, terima kasih .
مَاذَا تَعْمَلُ
Apa yang awak buat
مَاذَا تَعْمَلُ يَاْ مُحَمَّدُ؟ Apa yang awak buat wahai Muhammad ?    
أَنَا اَتَنَاوَلُ الفُطُور       Saya sedang sarapan  
مَاذَا أَفْطَرْتَ؟  Awak sarapan apa?  
أَفْطَرْتُ خُبْزًاْ   Saya sarapan roti
                
كَمْ عَدَدُ إِخْوَتِكَ؟
Berapa orang adik beradik kamu?
كَمْ عَدَدُ إِخْوَتِكَ؟     Berapa bilangan adik beradik kamu? 
عِنْدِيْ أُخْتَانِ وَأَخَاْنِ  Saya mempunyai dua orang kakak dan dua orang adik lelaki.
اُوْه,مَنْ يَسْكُنُ مَعَكَ فِيْ الْبَيْتِ؟ owh, dengan siapa kamu tinggal dirumah?
أَنَا مَعَ أُمِّيْ وَأَبِيْ وَجَمِيْعُ إِخْوَتِيْ   Saya tinggal bersama ibu dan ayah saya serta semua adik beradik saya.        

post by syatirah
                                                          

Bagaimana kita ingin menterjemah kata nama khas ke dalam bahasa melayu ??

1) Kata nama khas (bahasa Arab) seperti علي (Ali), محمد (Muhammad), فاطمة (Fatimah) dan زينب (Zainab) tidak perlu diterjemahkan, tetapi ada dua perkara penting yang perlu diambil kira, iaitu :
 1-Menukarkan huruf Arab kepada huruf Rumi.
2-Memulakan setiap perkataan dengan huruf besar.
-dalam kes ini kit tidak perlu mencari padanan yang sama untuk diterjemahkan, cukup lah memadai dengan menukarkannya kedalam tulisan rumi kerana bahasa sasaran sudah sinonim dengan perkataan tersebut dan sekiranya dipindahkan juga, ia pasti membawa masalah kepada pembaca.




Sekiranya kata nama khas itu ada padanannya dalam bahasa asing, seperti bahasa Inggeris, penterjemah perlu tahu memilih padanan yang sesuai dalam bahasa Melayu.
Contohnya:
الإسكندر الأكبر     (BA) - Alexander The Great (BI) dan Iskandar Yang Agung (BM); داود  (BA) - David (BI) dan Daud (BM)
ini kerana, nama-nama yang asing ini perlulah diketahui istilah-istilah yang biasa digunakan oleh penduduk tempatan agar ia tidak mendatangkan masalah kepada pembaca.

sekian, selamat menterjemah !
post by syatirah

Wednesday 11 June 2014

TERIMA KASIH KEPADA DR MAHERAM BT AHMAD DAN DR SUHAILA BT ZAILANI@ AHMAD YANG MENGAJAR SUBJEK TERJEMAHAN ARAB MELAYU ARAB PADA SEMESTER
INI,,
SEGALA ILMU, BIMBINGAN, NASIHAT DAN DORANG YANG KALIAN CURAHKAN AKAN KAMI MANFAATKAN UNTUK SEMESTER YANG SETERUSNYA..
alhamdulillah modul yang diberikan membuatkan kita dipertemukan lagi untuk semester yang ke3 dan saya (azima) dah selamat mendaftar TAMA2 untuk semester depan,, heheeheh






DR MAHERAM BT AHMAD

DR SUHAILA BT ZAILANI @AHMAD




Saturday 17 May 2014

Assalamualaikum sahabat2 semua,, jom kita berbicara dlam bahasa arab,, kita praktik terus dalam kehidupan kita,, disini saya nak kongsikan dialong yang boleh digunakan ketika menerima pendatang baru,,, heheh
cuba dan cuba dan terus mencuba berkomunikasi dalam bahasa arab............

أنا زائر جديد في العاصمة. :A
saya pendatang baru di kota ini...

ومن أي بلد أنت ؟ :B
dari mana asal anda?
أنا من جزير ة فغكور :A
saya berasal dari pulau pangkor
كم يوما قضيت في هذه العاصمه ؟: B
sudah lama anda dikota ini
لي في العاصمة يومان فقط . وأين موقف الأتوبيس؟:A
Baru dua hari. oh ya dimana perhentian bas?
هناك أمام قسم الشرطة. اعبر هذا الشارع.: B
di sana didepan balai polis. lintasi jalan itu.
هل في هذا المكان عبور للمشاة؟:A
adakah lintasan pejalan kaki dikawasan ini
لا يوجد :B
tidak ada
طيب . سأعبر هذ ا الشارع :A
baiklah, saya akan menyeberangi jalan itu
أرجو أن تكون منتبها أثنا ء العبور. هناك حوادث في هذه الأيام :B
saya harap anda berhati-hati menyeberangi jalan itu. Ada banyak berlaku kemalangan ketika ini>

Monday 12 May 2014

BERSATU TEGUH, BERCERAI ROBOH

Assalamualaikum semua. hari ini saya akan berkongsi sebuah cerita yang membawa pengajaran kepada kita semua. ini adalah cubaan saya untuk menterjemah teks ni dengan behemah, Insyaallah. 

 

يحكى أن رجلا كان له ثلاثة أبناء

 Diceritakan seorang lelaki yang mempunyai tiga orang anak

وكان الأبناء في خلاف دائم

 dan anak-anak itu selalu bergaduh

وطالما وعظهم أبوهم بالحكمة ونصحتهم بالرفق ولكن دون فائدة

 dan bapa itu menasihati mereka dengan hikmah dan lemah lembut, tetapi ia tidak memberi faedah

فقرر الأب أن يلقنهم درسا فأمرهم 

maka bapa itu memutuskan untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak trsebut.

 ذات يوم بأن يحضر إليه حزمة من العصي

pada suatu hari, bapa mereka membawa satu ikatan lidi, 

فلما أخضروها ناولها واحدا بعد الآخر

kemudian bapa itu memberikan lidi tersebut kepada anak-anaknya 

وطلب منه أن يكسرها فلم يقدر أحد منهم على كسرها

dan menyuruh mereka mematahkan ikatan tersebut, tetapti mereka tidak mampu mematahkannya walaupun sebatang lidi.

ففك الأب الحزمة وأخذ العصي

maka bapa itu pun meleraikan ikatan lidi tersebut

وفرقها عليهم فكسروها في سهولة ويسير

dan memberiknnya kepada mereka dan dapat mematahkannya dengan mudah dan senang.

عندئذ قالت الأم لأبنائها

 pada ketika itu, ibunya berkata ,

إن اتحدتم وتعاونتم كنتم كهذه الحزمة

apabila kamu bersatu dan bekerjasama antara kamu seperti ikatan lidi ini, 

لا يستطيع أعداؤكم أن ينالوا منكم

tidak mampu bagi musuh-musuh kamu untuk menggoyahkan kamu

وإن تفرقتم كنتم كهذه العصي

apabila kamu berpisah seperti lidi ini

فإنه يسهل على أعدائكم تفرقتم

maka mudahlah bagi musuh kamu untuk memisahkan kamu

قال الأب هل فهمتم الموعظة؟

adakah kamu faham peringatan ini ??


post by Syatirah

kawan-kawan sebelum tido jangan lupa ambik wuduk dan baca doa, saya kongsikan sedikit ilmu, jom kita baca empat ayat ini.... ayat yang mudah sajee...



BAHASA ARAB ITU PENTING SANGAT DALAM ISLAM

اللغة العربية مهمة جدا في الإسلام

SEBAB QURAN ITU DALAM BAHASA ARAB

بسبب القرأن في اللغة العربية

HADIS ITU DALAM BAHASA ARAB DAN SOLAT ITU JUGA DALAM BAHASA ARAB


الحديث في اللغة العربية و الصلاة أيضا في اللغة العربية

BERMAKNA BAHASA ARAB PENTING SANGAT DALAM BAHASA ARAB


بمعنى اللغة العربية مهمة جدا في الإسلام

semoga memberi manfaat... :)

BY NURFARMIRA